Tengah Malam

Ternyata saya bukan penjudi yang baik. Melewatkan salah satu “karya” terbaik Tuhan demi sesuatu yang fana. Ketika saya berusaha untuk kembali percaya terhadap spesies homo sapiens, ternyata saya gagal. Saya selalu berfikir positif terhadap manusia. Saya selalu berpikir positif karena saya yakin manusia tidak akan tega memakan manusia lain. Ternyata memang benar homo homini lupus. Manusia memang serigala bagi manusia lainnya. Bedanya hanya apakah ia benar-benar menampakkan sosok sebagai serigala atau justru kamuflase dengan wujud yang lebih lembut. Ah tapi tidak benar juga jika hanya menyalahkan orang lain dan keadaan. Justru ini mungkin salah saya sendiri, salah menilai orang, salah menebak akhir cerita.

“Tangan kita bau menyengat, mata perih seperti disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa” (Madre, Dee)

 

Leave a comment